SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA....KUNJUNGI TERUS DAN DAPATKAN INFO TERBARU TENTANG HAL-HAL TERBARU SAAT INI

Sabtu, 16 Oktober 2010

Rabies Mengganas Di Bali



DENPASAR.KOMPAS.com -Virus rabies semakin mengganas di Bali dan hari ini kembali merenggut nyawa salah seorang warga Pulau Dewata. Korban I Ketut Suparma, 40, asal dusun Tongkang Anyar, Kecamatan Sidemen, Karangasem merupakan korban ke-5 penyakit anjing gila dalam sepekan terakhir.

Ketut Suparma yang sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Puri Raharja dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar Kamis (14/10/2010) lalu karena kondisinya semakin kritis. Meski sempat dirawat di Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah, nyawa Ketut Suparma tetap tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 05.30 WITA pagi tadi.

Saat dirawat di ruang isolasi Nusa Indah, korban menunjukkan gejala klinis rabies di antaranya phobia atau ketakutan berlebih terhadap air dan cahaya.

Korban yang digigit anjing liar di bagian jempol tangan kanan enam bulan lalu, tidak pernah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR). Anjing liar tersebut juga sempat menggigit istri korban, namun sang istri telah mendapat suntikan VAR.

"Padahal istrinya juga digigit anjing yang sama dan ada riwayat mendapat VAR,” ujar Humas RSUP Sanglah, Denpasar Dr. IGNA Putra Wibawa, Sabtu (16/10/2010).

Selain Ketut Suparma, 4 pasien suspect rabies lain yang tewas pekan ini adalah Nyoman Suwadi, warga Padang Sambian, Denpasar, Made Wirata (32) warga Jalan Kartini, Wangaya, Denpasar, Putu Mudastra (20) warga Banjar Ababi, Abang, Karangasem, dan Nyoman Jasa (40) warga Baturiti, Tabanan.

Sejak rabies mewabah di Bali pada akhir tahun 2008 silam, sudah 102 nyawa melayang akibat virus mematikan yang menyerang saraf otak ini.


ANALISA :
Berdasarkan artikel diatas, dapat disimpulkan bahwa virus rabies menjadi salah satu virus yang berbahaya di Bali, bahkan di Indonesia. Hal itu terbukti dengan adanya 102 korban yang meninggal dunia akibat penyakit rabies ini.
Ada kemungkinan pada awalnya masyarakat terlalu menganggap remeh penyakit ini dan lebih fokus dalam pemberantasan penyakit lain, seperti demam berdarah, HIV/AIDS, dll.
Dengan adanya kejadian tersebut, diharapkan Pemerintah Daerah setempat harus secepatnya melakukan suatu tindakan pencegahan agar penyakit rabies ini tidak semakin menyebar. Hal itu dapat dilakukan dengan cara melakukan eliminasi anjing liar maupun melalui proses vaksinasi serta menjaga kebersihan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar